Sabtu, 13 Oktober 2018

sistem informasi manufaktur dan sistem informasi eksekutif



SISTEM INFORMASI MANUFAKTUR DAN SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF



KELOMPOK 5
2KA22

Ahmad Kurniawan                              10117335
Erlangga Prasetyobudi                       11117973
Salman Alfarisi                                  15117470
Siska Drata M                                    15117703




SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2018/2019


DAFTAR ISI

Daftar isi………………………………………………………………………………         i
BAHASAN
5.1  Komputer Dalam Manufaktur……………………………………………….... 1
            5.2  Komputer Sebagai Sistem Informasi Manufaktur…………………………….  1
5.3  Model Sistem Informasi Manufaktur……………………………………....      4
a.       Subsistem Pemrosesan Data …………………………………………..        4
b.      Subsistem Pemrosesan Industri…………………………………………      4
c.       Subsistem Inteligensi Manufaktur……………………………………          5
d.      Subsistem Produksi……………………………………………………..      5
e.       Subsistem Inventarisasi………………………………………………          5
f.        Subsistem Kualitas……………………………………………………         6
g.      Subsistem Biaya………………………………………………………         6
5.4 Membuat Manufaktur Komputer Terpadu……………………………………   6
5.5 Pemahaman Mengenai Apa yang Di Maksud Dengan Eksekutif……………    7
5.6 Kebutuhan Informasi Bagi Eksekutif…………………………………………   8
5.7 Sistem Informasi Eksekutif Berdasarkan Komputer…………………………    9
5.8 Keputusan Implementasi EIS…………………………………………………   10
5.9 Trend EIS di Masa Datang……………………………………………………   11
DAFTAR PUSTAKA


5.1  Komputer Dalam Manufaktur

·      Computer-Aided-Design (CAD)
Program komputer untuk menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk yang ingin digambarkan bisa diwakili oleh garis‐garis maupun simbol‐simbol yang memiliki makna tertentu. CAD bisa berupa gambar 2 dimensi dan gambar 3 dimensi. CAD yang lebih sering disebut Computer Aided Engineering (CAE), melibatkan penggunaan komputer untuk membantu rancangan produk yang dimanufaktur.
CAD digunakan untuk merancang segala sesuatu dari struktur rumit seperti bangunan dan jembatan hingga bagian‐bagian kecil, memperbaiki gambar dengan menghaluskan garis.
·      Computer-Aided-Manufacturing (CAM)
Penerapan komputer dalam proses produksi dimana mesin yang dikendalikan komputer
seperti bor dan mesin bubut menghasilkan produk sesuai dengan spesifikasi yang
diperoleh dari database rancangan.
·                Perobotan
Penerapan komputer yang lain dalam pabrik adalah robotik industrial. Alat yang secara
otomatis menjalankan tugas‐tugas tertentu dalam proses manufaktur yang
memungkinkan perusahaan untuk memotong biaya dan mencapai tingkat kualitas yang
tinggi, juga digunakan untuk melakukan pekerjaan yang mengandung resiko seperti
melakukan pekerjaan di tempat yang bertemperatur tinggi sehingga mengakibatkan
kinerja dan keefektifan robot kurang maksimal.

5.2  Komputer Sebagai Sistem Informasi Manufaktur
Sistem Pemesanan Kembali ( ReOrder Point/ROP)
Setelah komputer pertama diterapkan dan berhasil dalam area akuntansi, komputer diberikan tugas mengendalikan persediaan. Pendekatan reaktif yg sederhana yaitu menunggu hingga saldo suatu jenis barang mencapai tingkat tertentu dan kemudian memicu pesanan pembelian atau suatu proses produksi. Tingkat barang yang berfungsi sebagai pemicu disebut titik pemesanan barang dan sistem yang mendasarkan keputusan pembelian pada titik pemesanan kembali disebut sistem titik pemesanan kembali.

Rumus menghitung ROP :
R = LU + S
Dimana :
R : titik pemesana kembali
L : lead time pemasok
U : tingkat pemakaian (jumlah Unit yang digunakan atau terjual per hari)
S : tingkat safety stock (dalam unit)

Material Requirement Planing (MRP)

MRP dikembangkan pada tahun 1960‐an oleh Joseph Orlicky dari J.I case company. MRP adalah suatu strategi material proaktif yaitu mengidentifikasikan material, jumlah dan tanggal yang dibutuhkan. MRP mempunyai 4 komponen meliputi :

1.        Sistem penjadwalan produksi menghasilkan master jadwal produksi yang mencakup lead time terpanjang ditambah waktu produksi terpanjang.
2.        Sistem MRP menguraikan tagihan material. Mengubah kebutuhan bruto menjadi kebutuhan netto.
3.        Sistem perencanaan kebutuhan kapasitas bekerja dengan sistem MRP utk menjaga produksi dalam kapasitas pabrik. Menghasilkan output, melaporkan dan merencanakan jadwal pemesanan.
4.        Sistem pelepasan pesanan menghasilkan laporan untuk lantai kerja dan pembelian

Manfaat MRP bagi perusahaan :
1.      Perusahaan dalam mengelola materialnya secara lebih efisien
2.      Perusahaan dapat menghindari kehabisan persediaan barang
3.      Perusahaan mengetahui kebutuhan material di masa depan
4.      Pembeli dapat merundingkan perjanjian pembeli dengan pemasok.
Manufacturing Resource Planning (MRP II)

Manufacturing Resource Planning (MRP II) adalah perluasan konsep MRP atas area manufaktur yaitu memadukan semua proses dalam manufaktur yang berkaitan dengan manajemen bahan.
Keberhasilan pengimplementasian MRP II bergantung pada:

1.    Komitmen manajemen puncak untuk mengimplementasikan MRP II dalam menjalankan bisnis.
2.    Melakukan analisis kebutuhan untuk mengidentifikasi kebutuhan pemakai, menentapkan rencana proyek dan Pjnya, pengontrolan sistem produksi fisik, dan memberikan pelatihan bagi pemakai.
3.    Pemilihan hardware dan software yang baik

Manfaat MRP II :
1.    Penggunaan sumber daya yang lebih efisien
2.    Perencanaan prioritas lebih baik
3.    Meningkatkan pelayanan pelanggan
4.    Meningkatkan moral dan semangat pekerja
5.    Informasi manajemen yang lebih baik

Pendekatan Just-In-Time (JIT)

Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen.
Berikut ini beberapa fungsi dari JIT(Just in Time):
1.      Arus material lebih cepat
2.      Ukuran lot kecil
3.      Waktu
4.      Membandingkan JIT dengan pengolahan online dan MRP dengan batch
5.      Kanban menarik material, sebaliknya MRP mendorongnya
6.      Komputer tidak ditekankan

5.3   Model Sistem Informasi Manufaktur
Input data/informasi
Input data yang dimaksud adalah memasukkan data internal dan eksternal.

Data internal adalah seluruh data yang mendukung proses secara keseluruhan meliputi, data sumberdaya manusia (SDM), material, mesin, transportasi, frekuensi perawatan dsb.
Data eksternal adalah data yang berasal dari luar perusahaan yang mendukung proses pengolahan data untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat untuk perhitungan biaya dalam manufaktur, dari awal sampai akhir periode. Data ini meliputi, data pemasok (suplier), kebijakan pemerintah tentang listrik,UMR dsb

-       Subsistem Pemrosesan Data
Proses sistem ini adalah mengumpulan data intern yang menjelaskan antara operasi manufaktur dan data di lingkungan yang berhubungan dengan transaksi perusahaan dengan pemasok.
Contoh:
Pegawai bagian produksi memasukkan data ke dalam sistem melalui media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Setelah dibaca, data tersebut dimasukkan kedalam komputer pusat untuk memperbarui database.
-       Subsistem Pemrosesan Industri
menyusun standart produksi tentang lamanya proses produksi (cycle time)
sistem yang terlatih khusus mempelajari tentang operasi manufaktur dan membuat saran perbaikan. Industrial Engineering meliputi data khusu dari dalam perusahaan yang menetapkan waktu proses yang dibutuhkan untuk suatu produksi.

-       Subsistem Inteligensi Manufaktur

  Subsistem intelegensi manufaktur dapat di gunakan ntuk mengetahui perkembangan terakhir tentang sumber-sumber material, mesin dan pekerja. Yang termasuk dalam sub sistem intelegensi manufaktur yaitu :

a.    Informasi pekerja, seperti sistem kontrak, borongan atau tak berjangka harus diperhatikan oleh manajemen manufaktur yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan.
b.    Sistem formal, manajemen manufaktur membutuhkan informasi pekerja melalui permintaan pekerja yang dikirimkan ke bagian sumber daya manusia, dan data dari elemen-elemen lingkungan yang terhubung dengan pihak pelamar.
c.    Sistem informal, arus informasi antara pekerja dan manajemen berupa kontrak harian.

Kegiatan – kegiatan yang terjadi di dalam intelijen manufaktur:
·      Pengumpulan (pendokumentasian ) data dari lingkungan
·      Pengujian data,s
·      Pemeliharaan data ,untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
·      Keamanan data , untuk menghindari kerusakan serta penyalahgunaan data.
·      Pengambilan data dalam bentuk laporan untuk memudahkan pengolahan data yang lain.

-       Subsistem Produksi
  Semua hal yang berkaitan dengan proses di setiap bagian kerja atau departemen yang mengukur produksi.

-       Subsistem Inventarisasi
  Menunjukan inventarisasi bahan mentah dan inventarisasi proses yang mencakup biaya pemeliharaan (carrying cost), tingkat inventarisasi (di ukur dengan uang), backorder (pesanan pelanggan yang tidak dapat di penuhi karena kekosongan stok), biaya pembelian (biaya yang muncul ketika memesan ), jumlah pemesanan ekonomis (EOQ), jumlah pesanan

-       Subsistem Kualitas
  Sub sistem kualitas adalah semua hal yang berkaitan dengan kualitas, biaya waktu, performa kerja, atau pemilihan supllier. Fungsi sistem ini adalah bisa mengukur kualitas material saat diubah.

-       Subsistem Biaya
  Sub sistem biaya berguna untuk mengukur biaya yang terjadi selama aktivitas produksi. Unsur pengendalian biaya di golongkan menjadi 2 yaitu standar kerja yang baik dan sistem untuk melaporkan kagiatan secara rinci saat terjadi proses produksi yang akurat.

a.    Biaya pemeliharaan
  Biaya pemeliharaan biasanya di akui sebagai persentase biaya tahunan barang , meliputi kerusakan , keusangan , pencurian  , pajak dan asuransi

b.    Biaya pembelian
  Biaya pembelian meliputi seluruh biaya yang timbul akibat pemesanan material contoh : biaya telpon,, biaya sekertaris ,biaya formulir pesanan pembelian dsb

5.4  Membuat Manufaktur Komputer Terpadu
     Aplikasi komputer dalam bidang manufaktur secara relative mengalami pola pertumbuhan yang tidak terencana sebagian besar sama dengan cara perkembangan otomatisasi kantor. Aplikasi komputer telah berkembang pada beberapa sector sekaligus, dan manajer manufaktur hanya memanfaatkan peluang tersebut. Masalahnya adalah bahwa sekarang terdapat begitu banyak aplikasi computer yang kita sulit untuk mengurus semuanya.
     CIM (Computer-Integrated Manufacturing) atau manufaktur computer terpadu adalah filsafat manajemen yang menyatakan bahwa semua teknologi produksi dan informasi harus bekerja secara bersama-sama. CIM adalah suatu cara memandang bahwa sumber produksi perusahaan adalah sebagai sebuah system dan cara pendefinisian, pendanaan, pengelolaan, dan pengorganisasian semua proyek peningkatanm kaitannya dengan sejauh mana mereka berpengaruh terhadap keseluruhan system tersebut. CIM adalah pandangan system mengenai produksi bukannya pandangan molecular yang hanya berhubungan dengan bagiannya secara terpisah.

5.5  Pemahaman Mengenai Apa yang di Maksud dengan Eksekutif
     Istilah eksekutif diterapkan agak bebas. Tidak ada garis batas yang jelas yang memisahkan eksekutif dari manajer lain. Istilah ini digunakan untuk mengidentifikasi manajer pada tingkat atas dari hirarki organisasi yang berpengaruh kuat pada perusahaan.
Selain perencanaan jangka panjang, eksekutif sering dapat dibedakan dari manajer tingkat rendah. Sebagian tetapi tidak berarti semua manajer tingkat rendah cenderung mengutamakan kesehjateraan unit mereka sendiri. Kita dapat memperoleh pandangan tambahan mengenai apa yang dilakukan eksekutif dengan memeriksa kontribusi yang dibuat oleh tiga ahli teori manajemen—Henri Fayol, Henry Mintzberg, dan John kotter.
Fungsi-fungsi manajemen Fayol
         Semua manajer malakukan fungsi-fungsi manajemen yang sama—merencanakan, megorganisasikan, menyusun staf, mengarahkan dan mengendalikan.
Yang diyakini secara luas adalah bahwa perencanaan sangat ditekankan pada tingkat eksekutif, sementara fungsi-fungsi yang lain lebih penting bagi kinerja di tingkat-tingkat yang lebih rendah.
Peran-peran manajerial Mintzberg
           Kita dapat juga medefinisikan tugas eksekutif dalam peran-peran manjerial Henry Mintzberg. Ia yakin bahwa semua manajer melakukan semua peran, tetapi orientasinya berbeda untuk tiap tingkatan. Salah satu peran keputusan adalah perundingan (negotiator). Contohnya ialah tentang seorang manajer puncak yang merundingkan penggabungan usaha (merger).
Agenda dan jaringan Kotter
     Bahwa para eksekutif mengatasi tantangan pekerjaan mereka dengan mengikuti strategi tiga tahap. Pertama, mereka menetapkan agenda—tujuan yang harus dicapai perusahaan. Kedua, eksekutif membangun jaringan. Ini bukanlah jaringan komputer tetapi hubungan kerja sama di antara ornag-orang yang harus menyelesaikan agenda tersebut. Ketiga, eksekutif bekerja untuk menetapkan lingkungan norma dan nilai yang tepat sehingga para anggota jaringan dapat bekerja mencapai agenda itu. Eksekutif mengadakan kontak tatap muka dengan sebanyak mungkin anggota jaringan akan tetapi berkonsentrasi pada bawahan.

5.6  Kebutuhan Informasi Bagi Eksekutif

·      Penelitian Mintzberg
                Mintzberg adalah orang pertama yang melakukan penelitian formal mengenai kebutuhan informasi eksekutif. Ia mengidentifikasikan lima kegiatan dasar yang membentuk waktu CEO—tugas administrasi (desk work), panggilan telepon, pertemuan tak terjadwal, pertemuan terjadwal, dan kunjungan.
·      Penelitian Rockart dan Treacy
Istilah sistem informasi eksekutif, atau EIS, pertama kali muncul dalam laporan penelitian Rockart dan Treacy. Walau tidak disedikan definisi, para peneliti itu menemukan bahwa sistem tersebut manampilkan:
-    Tujuan sentral, eksekutif menggunkan informasi komputer terutama dalam perencanaan dan pengendalian
-      Inti data bersama, database berisi informasi mengenai berbagai industri, pelanggan , pesaing dan unit-unit bisnis dalam tiga periode waktu—masa lalu, masa kini dan masa depan
-          Dua metode penggunaan utama, eksekutif menggunkan EIS untuk mengakses status saat ini dan memproyeksikan trend serta melakukan analisis pribadi atas data
-          Organisasi pendukung, para eksekutif dibantu oleh pelatih EIS dan sopir EIS. Pelatih EIS adalah anggota staf eksekutif, jasa informasi, atau organisasi konsultasi luar yang menyediakan bantuan dalam melalui sistem. Sopir EIS adalah anggota staf eksekutif yang mengoprasikan peralatan bagi eksekutif.
Menemukan komputer dalam perspektif
Eksekutif sangat mengandalkan komputer, secara proporsional lebih sedikit pemakai komputer di tingkat eksekutif daripada di tingkat lain. Terdapat dua kemungkinan alasan, Pertama masalah pada tingkat eksekutif kurang terstruktur dan karena itu lebih sulit untuk diddukung dengan pengolahan komputer. Kedua, eksekutif cenderung lebih tua dan jarang mendapatkan kesempatan pelatihan komputer formal.

5.7  Sistem Informasi Eksekutif Berdasarkan Komputer
     Sistem informasi eksekutif (executive information system), atau EIS, merupakan suatu sistem yang menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan perusahaan. Informasi dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai tingkat rincian.  Para eksekutif membangun EIS atas dasar konsep-konsep manajemen. Ada 3 konsep yang perlu dibahas, yaitu: faktor-faktor penentu keberhasilan (critical success factors), management by exception, dan model mental.

• Faktor-faktor penentu keberhasilan
Tahun 1961 D. Donald Daniel dari McKinsey & Company menciptakan faktor-faktor keberhasilan. Faktor-faktor ini bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Untuk industri kendaraan bermotor, CSF (critical success factors) yang diyakini adalah model, jaringan dealer yang efisien, dan pengendalian biaya manufaktur yang efisien. CSF industri asuransi jiwa adalah\pengembangan personil manajemen agen, pengendalian personil administratif, dan inovasi menciptakan produk produk asuransi.

 • Management by exception
Tampilan layar yang digunakan eksekutif sering menyertakan management by exception dengan membandingkan kinerja yang diharapkan dengan kinerja aktual. Perangkat lunak EIS dapat mengidentifikasi perkecualian-perkecualian secara otomatis dan membuatnya diperhatikan oleh eksekutif.

• Model mental
Peran utama EIS adalah membuat sintesis, atau menyarikan data  dan informasi bervolume besar untuk meningkatkan kegunaannya.  Pengambilan sari ini disebut pemampatan informasi (information compression) dan menghasilkan suatu gambaran atau model mental dari operasi perusahaan. Tahun 1973, P.N. Johnson – Lavid menciptakan istilah model mental, yakni “memungkinkan perorangan untuk membuat
penilaian dan perkiraan, untuk memahami fenomena, untuk  memutuskan tindakan yang perlu diambil dan untuk mengendalikan pelaksanaannya dan di atas semuanya untuk mengalami kejadian melalui pengganti (proxy).”

5.8  KEPUTUSAN IMPLEMENTASI EIS
Untuk menerapkan EIS berbasis komputer, ada 3 pertimbangan yang perlu dilakukan:

1.    Perlukah kita mengembangkan EIS?
     Jika jawabannya tidak, eksekutif cukup mengandalkan sistem yang ada sekarang.
Jika jawabannya ya, maka eksekutif akan menyusun rencana dan tujuan pengembangan dari system yang ada ( hal ini tergantung pada masing-masing perusahaan).
2.    Apakah tersedia perangkat lunak produktivitas perorangan siap pakai (prewritten                personal productivity software) yang memenuhi kebutuhan eksekutif?
Jika ada , gunakan peralatan lunak tersebut
Jika tidak;, maka eksekutif akan melihat seberapa pentingnya dan apakah akan menambah efisiensi jika dilakukan penambahan perangkat lunak
3.    Perlukah kita membeli perangkat lunak EIS siap pakai?
Jika ya, perangkat lunak tersebut dibeli;
jika tidak staf jasa informasi perusahaan menciptakan perangkat lunak EIS pesanan (custom EIS software).
 Contoh-contoh perangkat lunak EIS siap pakai antara lain :
–   Contoh Perangkat lunak produktivitas perseorangan siap pakai adalah S/W umum yang dapat digunakan oleh setiap orang untuk mengembangkan aplikasi mereka sendiri. Contoh : DBMS, paket spreadsheet elektronik, paket grafik, sistem manajemen proyek. Perangkat lunak EIS siap pakai: khusus dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi eksekutif.
– Contoh S/W awal EIS yang dirancang untuk mainframe adalah Pilot Executive Software, Inc.dari Boston dan Comshore, Inc. dari Aum Arbor, Michigan. Sekarang S/W untuk PC sudah banyak ada.
5.9  TREND EIS DI MASA DATANG
4.    Penggunaan EIS di Perusahaan Besar akan menjadi Umum.
Semakin banyak manajer tingkat menengah dengan latar belakang computer yang menanjak kejenjang eksekutif dan akan tertarik pada software EIS siap pakai, dan sebagian akan mengalokasikan sumber daya jasa informasi untuk pengembangan sistem pesanan. Semua kegiatan ini akan menghasilkan EIS pada hamper semua perusahaan besar.
5.    Kebutuhan akan Software EIS Khusus Berharga Murah.
       Tingkat penerapan EIS di masa depan bagi perusahaan kecil tidak begitu jelas. Alternatifnya Software EIS siap pakai dengan kualitas tinggi, mudah diterapkan dan digunakan. Kondisi ini akan tercapai dengan banyaknya pemasok yang memasuki pasar.
6.    SIM dan DSS Masa Depan Akan Tampak Seperti EIS Masa Kini.
Adanya perluasan penggunaan EIS ke tingkat yang lebih bawah maka kelas baru software
SIM dan DSS berisi banyak feature EIS.
7.    Eksekutif akan menjaga Komputer Dalam Perspektif.
Eksekutif selalu lebih menyukai komunikasi tatap muka, namun para eksekutif sadar bahwa komputer dapat memenuhi sebagian kebutuhan informasi mereka secara lebih unggul. Dengan menyatukan komputer ke dalam sistem informasi mereka maka peluang baru akan terbuka bagi pengambilan dan analisis informasi yang sebelumnya tidak pernah tersedia pada tingkat eksekutif
Daftar pustaka
















0 komentar:

Posting Komentar